Halo Semuanya selamat malam :)
kali ini saya memiliki sebuah tugas akhir yang menarik untuk kita simak
kali ini untuk mahasiswa teknik kimia yang berjudul “REAKSI HIDROGENASI PARSIAL UNTUK MENINGKATKAN STABILITAS OKSIDASI BIODIESEL”


Sebagian besar energi yang dikonsumsi di seluruh dunia berasal dari bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil adalah bahan bakar yang tidak terbarukan sehingga ketersediannya semakin menipis. Biodiesel yang berasal dari minyak nabati adalah salah satu solusi bagi masalah ini. Namun, penggunaan biodiesel sebagai bahan bakar juga memiliki kendala, diantaranya adalah rendahnya nilai stabilitas oksidasi dari biodiesel. Oksidasi akan mengakibatkan turunnya indeks stabilitas biodiesel yang akan mengakibatkan naiknya sifat korosif biodiesel dan menambah kecenderungan terjadinya polimerisasi.

Oleh karena itu, diperlukan suatu cara yang dapat meningkatkan nilai stabilitas oksidasi dari biodiesel. Salah satu caranya adalah dengan hidrogenasi parsial yang dilakukan dengan mereaksikan rantai tak jenuh asam lemak pada biodiesel dengan hidrogen. Hidrogen akan mengganti (substitusi) ikatan rangkap pada biodiesel sehingga akan mengurangi tingkat kejenuhan yang akan meningkatkan nilai stabilitas oksidasi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana reaksi hidrogenasi parsial akan berlangsung pada kondisi operasi tertentu untuk meningkatkan stabilitas oksidasi dari biodiesel. Penelitian ini menggunakan minyak jarak pagar dan minyak sawit sebagai sumber bahan baku biodiesel. Jalur hidrogenasi parsial yang digunakan adalah jalur transesterifikasi-hidrogenasi parsial dan hidrogenasi parsial-transesterifikasi yang dilakukan pada temperatur 60O C, 120O C, dan 170O C dan tekanan 1 atm, 2 atm, dan 3 atm. Uji – uji yang dilakukan untuk mengetahui komposisi dan stabilitas oksidasi dari biodiesel ini adalah uji: angka asam; angka sabun; kandungan gliserol total, bebas, dan terikat; iodium; viskositas; densitas; titik awan; titik tuang; dan stabilitas oksidasi.

Kata kunci : Stabilitas oksidasi, hidrogenasi parsial, transesterifikasi



Most energy consumed in the world comes from fossil fuels. Fossils fuels are non-renewable resources, which means that they diminish faster than they renew and they will eventually run out. In order to guarantee the availability of energy, alternative sources must be sought. One example is biodiesel which comes from vegetable oil. However, this also implies that biodiesel is abundant in unsaturated fatty acids and therefore has a low oxidative stability. This means that biodiesel can quickly lose its quality to the oxidation process that makes its corrosiveness increases and easier to polimerize.

The oxidation of biodiesel can be reduced by increasing its oxidative stability. One method is partial hydrogenation, in which hydrogen react with unsaturated chain in biodiesel molecules. Hydrogen atom will substitute the double bond and therefore increase their oxidative stability.

This research is about the use of partial hydrogenation and the conditions in which it can increase the oxidative stability of biodiesel. The biodiesel used is Jathropa curcas l. and palm oil, whereas the methodology are partial hydrogenation followed by transesterification and partial hydrogenation followed by esterification. Operating condition are at temperatures of 60O C, 120O C, and 170O C and at H2 pressures of 1 atm, 2 atm, dan 3 atm. The tests used in analyzing the composition of biodiesel and the value of oxidative stability are: the acid value, saponification value, total composition of glycerol, iodium value, viscosity, density, peroxide value, cloud point, pour point, and oxidative stability.

Keywords : oxidative stability, partial hydrogenation, transesterification


untuk download tugas akhir ini silahkan klik pada link yang tersedia dibawah ini :



Karya Mr. Agung Satriadi Wibowo & Miss Laras Wuri Dianningrum
semoga bermanfaat^^



Regard, 


Arcia Celestica



Comments (0)